Kematian Itu Indah

Kebanyakan dari kita ngeri membicarakan tentang kematian. Jangankan membicarakan, membayangkannya saja kita tidak berani. Jawabannya adalah karena kita tidak siap menghadapi peristiwa setelah kematian. Padahal, siap tidak siap kita pasti akan menjalaninya. Siap tidak siap, kematian pasti akan datang menjemput. Daripada selalu berdalih tidak siap, lebih baik mulai dari sekarang kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.

Persiapan terbaik adalah dengan selalu mengingat mati. Yakinkan pada diri kita bahwa kematian adalah pintu menuju Allah. Kematian adalah jalan menuju tempat yang indah, yaitu surga. Dengan selalu mengingat mati, kita akan selalu berusaha agar setiap tindakan yang kita lakukan merupakan langkah-langkah menuju surga yang penuh kenikmatan.

Hakekat kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan kembali menuju Allah. Dalam perjalanan yang singkat ini, ada yang kembali dengan selamat, namun ada yang tersesat di neraka. Kita terlalu disibukkan oleh dunia hingga merasa bahwa dunia inilah kehidupan yang sebenarnya. Kita seakan lupa bahwa hidup ini hanya sekedar mampir untuk mencari bekal pulang. Kemilaunya keindahan dunia membuat kita terlena untuk menapaki jalan pulang.

Rasulullah pernah berkata, orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati. Dengan kata lain, orang yang paling cerdas adalah orang yang mempunyai visi jauh ke depan. Dengan selalu mengingat visi atau tujuan hidupnya, ia akan selalu bergairah melangkah ke depan. Visi seorang muslim tidak hanya dibatasi oleh kehidupan di dunia ini saja, namun lebih dari itu, visinya jauh melintasi batas kehidupan di dunia. Visi seorang muslim adalah kembali dan berjumpa dengan Allah. Baginya, saat-saat kematian adalah saat-saat yang indah karena sebentar lagi akan berjumpa dengan sang kekasih yang selama ini dirindukan.

Terkadang kita takut mati karena kematian akan memisahkan kita dengan orang-orang yang kita cintai. Orangtua, saudara, suami/istri, anak. Ini menandakan kita lebih mencintai mereka ketimbang Allah. Jika kita benar-benar cinta kepada Allah, maka kematian ibarat sebuah undangan mesra dari Allah.

Namun begitu, kita tidak boleh meminta untuk mati. Mati sia-sia dan tanpa alasan yang jelas justru akan menjauhkan kita dari Allah. Mati bunuh diri adalah wujud keputusasaan atas kasih sayang Allah. Ingin segera mati karena kesulitan dunia menandakan kita ingin lari dari kenyataan hidup. Mati yang baik adalah mati dalam usaha menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Mati dalam usaha mewujudkan cita-cita terbesar, yakni perdamaian dan kesejahteraan umat manusia.

Akhirnya, orang yang selamat adalah orang yang menyadari bahwa semua harta dan kekuasaan adalah saranan untuk bisa kembali kepada Allah. Jasadnya mungkin bersimbah keluh berkuah keringat, banting tulang menundukkan dunia, namun hatinya tetap hanya terpaut pada sang kekasih, Allah SWT. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa kerja keras, berfikir cerdas, dan berhati ikhlas.

Sumber : http://Yantia.Kotasantri.com

Facebook comments:

comments

3 Comments

  1. wahai Tuhanku .
    jadikanlah neraka itu untuk seteru2Mu..
    dan syurga pula untuk pecinta2Mu..
    dan adapun untukku..
    memadailah hanya Engkau semata

    Petikan ~ http://qasehnurheart.blogspot.com

  2. Rasulullah S.A.W bersabda, ” Kubur merupakan satu kebun daripada kebun-kebun syurga ataupun satu lembah dari lembah-lembah neraka”
    Takutkan ALLAH S.W.T ialah perkara yang sangat-sangat perlu lagi penting. Perkara inilah yang menyebabkan Rasulullah S.A.W sering duduk merenung. Mengingati maut akan menambahkan sifat takut kepada ALLAH S.W.T. Oleh sebab itulah, Rasulullah S.A.W menyarankan supaya kita sering mengingati maut kerana amalan ini penting lagi pula memberi manfaat…SUBHANALLAH.

  3. Firman ALLAH S.W.T yang bermaksud, ” Sesungguhnya mereka yang mengaku Tuhan kami ALLAH kemudian mereka istiqomah (dibuktikan dengan iman dan amal soleh). Nescaya akan turun kepada mereka Malaikat yang berkata: Kamu tidak perlu takut dan bimbang, Bergembiralah kamu dengan syurga, yang demikian itu adalah janji ALLAH untuk kamu. Kamilah yang akan menjadi kawan kamu (memimpin) pada kehidupan dunia dan sampai akhirat nanti. Adalah untuk kamu (di dalam syurga nanti) apa sahaja yang kamu kehendaki dan tidak satupun permintaan kamu yang tidak dikabulkan. Sebagai satu jamuan (anugerah dari ALLAH yang tidak putus-putus) dari Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyanyang. (s.Fushshilat: 30-32)

Leave a Reply